Selasa, 27 Maret 2012

Prinsip Pengembangan Bidan

A. Pendidikan lanjutan
 
Pendidikan Berkelanjutan adalah Suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, hubungan antar manusia dan moral bidan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan / pelayanan dan standar yang telah ditentukan oleh konsil melalui pendidikan formal dan non formal.
Dalam mengantisipasi tingkat kebutuhan masyarakat yang semakin bermutu terhadap pelayanan kebidanan, perubahan – perubahan yang cepat dalam pemerintahan maupun dalam masyarakat dan perkembangan IPTEK serta persaingan yang ketat di era global ini diperlukan tenaga kesehatan khususnya tenaga bidan yang berkualitas baik tingkat pengetahuan, ketrampilan dan sikap profesionalisme. Pengembangan pendidikan kebidanan  seyogyanya dirancang secara berkesinambungan, berjenjang dan berlanjut sesuai dengan prinsip belajar seumur hidup bagi bidan yang mengabdi ditengah – tengah masyarakat. Pendidikan yang berkelanjutan ini bertujuan untuk mempertahankan profesionalisme bidan baik


B. Job fungsional

Job fungsional (jabatan fungsional) merupakan Kedudukan yang
menunjukkan tugas,kewajiban hak serta wewenang pegawai negri sipil yang dalam
melaksanakan tugasnya diperlukan keahlian tertentu serta kenaikan pangkatnya
menggunakan angka kredit. Jenis jabatan fungsional dibidang kesehatan:
Dokter,Dokter gigi,Perawat, Bidan, Apoteker, Asisten apoteker,Pengawas
farmasi makanan dan minuman,Pranata laboratorium,  Entomolog,
S3 Kebidanan
S2 Kebidanan
S1 Kebidanan
SLTA  Bidan bukan D III
kebidanan
D III
kebidanan
D IV
Bidan pendidik
(sementara)  
Epidemiolog, Sanitarian, Penyuluhan kesehatan masyarakat, Perawat  gigi,
Administrator kesehatan, Nutrisionis.

C. Prinsip pengembangan karir bidan dikaitkan dengan peran,fungsi,dan
tanggung jawab bidan

Peran,fungsi bidan dalam pelayanan kebidanan adalah sabagai pelaksana, pengelola, pendidik, dan peneliti.

1. Sebagai pelaksana

Sebagai pelaksana, bidan melaksanakannya sebgai tugas mandiri, kolaborasi /
kerjasama dan ketergantungan.

TUGAS MANDIRI :
  1. Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan yang diberikan.
  2. Memberikan pelayanan pada anak dan wanita pra nikah dengan melibatkan klien
  3. Memberikan asuhan kebidanan kepada klien selama kehamilan normal.
  4. Memberikan asuhan kebidanan kepada klien dalam masa persalinan dengan melibatkan klien / keluarga.
  5. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir
  6. Memberikan asuhan kebidanan pada klien dalam masa nifas dengan melibatkan klien / keluarga
  7. Memberikan asuhan kebidanan pada wanita usia subur yang membutuhkan pelayanan keluarga berencana
  8. Memberikan asuhan kebidanan pada wanita dengan gangguan sistem reproduksi dan wanita dalam masa klimakterium dan menopause
  9. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi, balita dengan melibatkan keluarga

TUGAS KOLABORASI 
  1. Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai fungsi kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga
  2. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan resiko tinggi dan pertolongan pertama pada kegawatan yang memerlukan tindakan kolaborasi
  3. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan dengan resiko tinggi dan keadaan kegawatan yang memerlukan pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga  
  4. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas dengan resiko tinggi dan pertolongan pertama dalam keadaan kegawat daruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi dengan klien dan keluarga
  5. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan resiko tinggi dan yang mengalami komplikasi serta kegawat daruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi dengan melibatkan keluarga.
  6. Memberikan asuhan kebidanan pada balita dengan resiko tinggi dan yang mengalami komplikasi atau kegawatan yang memerlukan tindakan kolaborasi dengan melibatkan keluarga.

TUGAS KETERGANTUNGAN / MERUJUK
  1. Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai dengan fungsi keterlibatan klien dan keluarga
  2. Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada ibu hamil dengan resiko tinggi dan kegawat daruratan
  3. Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada masa persalinan dengan penyulit tertentu dengan melibatkan klien dan keluarga
  4. Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada ibu masa nifas dengan penyulit tertentu dengan melibatkan klien dan keluarga
  5. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan kelainan tertentu dan kegawatan yang memerlukan konsultasi dan rujukan dengan melibatkan keluarga
  6. Memberikan asuhan kebidanan kepada anak balita dengan kelainan tertentu dan kegawatan yang memerlukan konsultasi dan rujukan dengan melibatkan klien / keluarga

2. Sebagai pengelola  

A. Mengembangkan pelayanan dasar kesehatan terutama pelayanan kebidanan untuk individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat di wilayah kerja dengan melibatkan masyarakat / klien.
  1. Bersama tim kesehatan dan pemuka masyarakat mengkaji kebutuhan terutama yang berhubungan dengan kesehatan ibu dan anak untuk meningkatkan dan mengembangkan program pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya.
  2. Menyusun rencana kerja sesuai dengan hasil pengkajian dengan mayarakat.  
  3. Mengelola kegiatan – kegiatan pelayanan kesehatan masyarakat khususnya kesehatan ibu dan anak serta KB sesuai dengan program.
  4. Mengkoordinir, mengawasi dalam melaksanakan program / kegiatan pelayanan kesehatan ibu dan anak serta KB
  5. Mengembangkan strategi untuk meningkatkan kesehatan masyarakat khususnya kesehatan ibu dan anak serta KB termasuk pemanfaatan sumber – sumber yang ada pada program dan sektor terkait.
  6. Mengerakkan, mengembangkan kemampuan masyarakat dan memelihara kesehatannya dengan memanfaatkan potensi – potensi yag ada.
  7. Mempertahankan, meningkatkan mutu dan kegiatan – kegiatan dalam kelompok p[rofesi.
  8. Mendokumentasikan seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan.
B. Berpartisipasi dalam tim untuk melaksanakan program kesehatan dan sektor lain di wilayah kerjanya melalui peningkatan kemampuan dukun bayi, kader kesehatan dan tenaga kesehatan lain yang berada di bawah bimbingan dalam wilayah kerjanya.

  1. Bekerjasama dengan puskesmas, institusi sebagai anggota tim dalam
    memberikan asuhan kepada klien dalam bentuk konsultasi rujukan dan tindak
    lanjut.
  2. Membina hubungan baik dengan dukun, kader kesehatan / PLKB dan
    masyarakat.
  3. Memberikan pelatihan, membimbing dukun bayi, kader dan petugas kesehatan
    lain.
  4. Memberikan asuhan kepada klien rujukan dari dukun bayi.
  5. Membina kegiatan – kegiatan yang ada di masyarakat yang berkaitan dengan
    kesehatan.

3. Sebagai pendidik

A. Memberikan pendidikan dan penyuluhan kesehatan kepada individu, keluarga,
kelompok, dan masyarakat tentang penanggulangan masalah kesehatan khususnya
yang berhubungan dengan pihak terkait kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana.
  1. Bersama klien pengkaji kebutuhan akan pendidikan dan penyuluhan kesehatan masyarakat khususnya dalam bidang kesehatan ibu, anak dan keluarga berencana.  
  2. Bersama klien pihak terkait menyusun rencana penyuluhan kesehatan masyarakat sesuai dengan kebutuhan yang telah dikaji, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.
  3. Menyiapkan alat dan bahan penddikan dan penyuluhan sesuai dengan rencana yang telah disusun.
  4. Melaksanankan program / rencana pendidikan dan penyuluhan kesehatan masyarakat sesuai dengan rencana jangka pendek dan jangka panjang melibatkan unsur – unsur yang terkait termasuk masyarakat.
  5. Bersama klien mengevaluasi hasil pendidikan / penyuluhan kesehatan masyarakat dan menggunakannya untuk memperbaiki dan meningkatkan program dimasa yang akan datang.
  6. Mendokumentasikan semua kegiatan dan hasil pendidikan / penyuluhan kesehatan masyarakat secara lengkap dan sistematis.   
B. Melatih dan membimbing kader termasuk siswa bidan serta  membina dukun di
wilayah atau tempat kerjanya.
  1. Mengkaji kebutuhan latihan dan bimbingan kader, dukun dan siswa
  2. Menyusun rencana latihan dan bimbingan sesuai dengan hasil pengkajian
  3. Menyiapkan alat, dan bahan untuk keperluan latihan bimbingan peserta latih sesuai dengan rencana yang telah disusun
  4. Melaksanakan pelatihan dukun dan kader sesuai dengan rencana yang telah disusun dengan melibatkan unsur – unsur terkait
  5. Membimbing siswa bidan dalam lingkup kerjanya
  6. Menilai hasil latihan dan bimbingan yang telah diberikan 
  7. Menggunakan hasil evaluasi untuk meningkatkan program bimbingan
  8. Mendokumentasikan semua kegiatan termasuk hasil evaluasi pelatihan dan bimbingan secara sistematis dan lengkap.  
4. Sebagai peneliti 
Melakukan investigasi atau penelitian terapan dalam bidang kesehatan baik secara
mandiri maupun secara kelompok.
  1. Mengidentifikasi kebutuhan investigasi yang akan dilakukan 
  2. Menyusun rencana kerja pelatihan
  3. Melaksanakan investigasi sesuai dengan rencana
  4. Mengolah dan menginterpretasikan data hasil investigasi  
  5. Menyusun laporan hasil investigasi dan tindak lanjut
  6. Memanfaatkan hasil investigasi untuk mningkatkan dan mengembangkan program kerja atau pelayanan kesehatan.

D.  PROSES BERUBAH

A. Pengertian perubahan
1) Proses yang kompleks dan terjadinya dalam waktu yang relatif lama. 
2) Suatu proses dan kolaborasi yang meliputi suatu agen perubahan dan klien. 

B.macam - macam perubahan

1.Perubahan tehnologi
Dalam tahun terakhir ini perkembangan ilmu dan tehnologi mempengaruhi
hampir semua aspek kehidupan. Dalam bidang kebidanan tidak luput dari
perubahan. Hal ini tampak nyata dari adanya evidence based sehingga seluruh bidan
dalam memberikan asuhan kebidanan harus mengacu pada evidence base.  
Perubahan juga terjadi dalam kebidanan seperti women center care yaitu pelayanan
yang berpusat pada wanita,Safe mother hod dlll.

2.Perubahan demografi
Perubahan demografi mempengaruhi populasi secara total.bidan sebagai
profesi berespon terhadap perubahan ini dengan menetapkan standar praktik bidan
yang menjadi pedoman bagi bidan dalam melaksanakan asuhan kebidanan.

3.gerakan konsumen
Gerakan konsumen menyatakan kesadaran tinggi akan nilai dan biaya
produksi serta pelayanan. Dengan kata lain konsumen ingin uang yang dikeluarkan
bermakna.Karena konsumen sekarang lebih paham tentang sehat dan sakit serta
lebih vokal dalam memperlihatkan tuntutannya dalam pelayanan yang berkualitas
tinggi.

4.Promosi kesehatan
Berkaitan dengan gerakan konsumen adalah penekanan pada masyakat
dalam promosi kesehatan dan pencegahan penyakit.

5.Gerakan wanita
Gerakan wanita telah membawa banyak perubahan dalam masyarakat,karena
wanita mengejar persamaan ekonomi, politik, pekerjaan dan pendidikan secara terus
meenerus.Gerakan wanita mendorong tenaga kesehatan untuk mendapatkan
otonomi dan tanggung jawab yang lebih besar dalam memberikan asuhan
dilingkungan kerjanya.

6.Gerakan hak azasi manusia
Hak azasi manusia mengubah cara masyarakat memandang semua
anggotanya termasuk kaum minoritas.Bidan merespon perubahan ini dengan
menghargai seluruh klien sebagai individu yang memiliki hak untuk mendapatkan
pelayanan kebidanan yang sesuai dengan standar praktik kebidanan.dan memastikan
bahwa kualitas pelayanan yang diberikan tidak mengabaikan hak hak klien.




0 komentar:

Posting Komentar