1. Keterlibatan klien dalam
perawatan diri sendiri (self care)
Kesadaran
dan tanggung jawab klien terhadap perawatan diri sendiri selama hamil semakin
meningkat. Klien tidak lagi hanya menerima dan mematuhi anjuran petugas
kesehatan secara pasif. Kecenderungan saat ini klien lebih aktif dalam mencari
informasi, berperan secara aktif dalam perawatan diri dan merubah perilaku
untuk mendapatkan outcome kehamilan yang lebih baik. Perubahan yang nyata
terjadi terutama di kota-kota besar dimana klinik ANC baik itu milik
perorangan, yayasan swasta maupun pemerintah sudah mulai memberikan pelayanan
kursus/kelas prapersalinan bagi para calon ibu. Kemampuan klien dalam merawat
diri sendiri dipandang sangat menguntungkan baik bagi klien maupun sistem
pelayanan kesehatan karena potensinya yang dapat menekan biaya perawatan.
Dalam
hal pilihan pelayanan yang diterima, ibu hamil dapat memilih tenaga profesional
yang berkualitas & dapat dipercaya sesuai dengan tingkat pengetahuan dan
kondisi sosio-ekonomi mereka.
2. ANC pada usia kehamilan lebih
dini
Data
statistik mengenai kunjungan ANC trimester pertama menunjukkan peningkatan yang
signifikan. Hal ini sangat baik sebab memungkinkan profesional kesehatan
mendeteksi dini dan segera menangani masalah-masalah yang timbul sejak awal
kehamilan. Kesempatan untuk memberikan pendidikan kesehatan tentang perubahan
perilaku yang diperlukan selama hamil juga lebih banyak.
3. Praktek yang berdasarkan bukti
(evidence-based
practice)
Praktek
kebidanan sekarang lebih didasarkan pada bukti ilmiah hasil penelitian dan
pengalaman praktek terbaik dari para praktisi dari seluruh penjuru dunia.
Rutinitas yang tidak terbukti manfaatnya kini tidak dianjurkan lagi. Sesuai
dengan evidence-based practice, pemerintah telah menetapkan program kebijakan
ANC sebagai berikut:
a. Kunjungan ANC
Dilakukan
minimal 4 x selama kehamilan :
Kunjungan
|
Waktu
|
Alasan
|
Trimester I
|
Sebelum 14 minggu
|
– Mendeteksi masalah yg dapat
ditangani sebelum membahayakan jiwa.
– Mencegah masalah, misal :
tetanus neonatal, anemia, kebiasaan tradisional yang berbahaya)
– Membangun hubungan saling
percaya
– Memulai persiapan kelahiran
& kesiapan menghadapi komplikasi.
– Mendorong perilaku sehat
(nutrisi, kebersihan , olahraga, istirahat, seks, dsb).
|
Trimester II
|
14 – 28 minggu
|
– Sama dengan trimester I
ditambah: kewaspadaan khusus terhadap hipertensi kehamilan (deteksi gejala
preeklamsia, pantau TD, evaluasi edema, proteinuria)
|
Trimester III
|
28 – 36 minggu
|
– Sama, ditambah : deteksi kehamilan ganda.
|
Setelah 36 minggu
|
– Sama, ditambah : deteksi kelainan letak atau kondisi
yang memerlukan persalinan di RS.
|
b. Pemberian suplemen mikronutrien :
Tablet yang mengandung
FeSO4 320 mg (= zat besi 60 mg) dan asam folat 500 mg sebanyak 1 tablet/hari segera setelah rasa mual hilang. Pemberian selama 90 hari (3 bulan). Ibu harus
dinasehati agar tidak meminumnya bersama teh / kopi agar tidak mengganggu penyerapannya.
c. Imunisasi TT 0,5 cc
Interval
|
Lama perlindungan
|
% perlindungan
|
|
TT 1
|
Pada kunjungan ANC
pertama
|
-
|
-
|
TT 2
|
4 mgg setelah TT 1
|
3 tahun
|
80%
|
TT 3
|
6 bln setelah TT 2
|
5 tahun
|
95%
|
TT 4
|
1 tahun setelah TT 3
|
10 tahun
|
99%
|
TT 5
|
1 tahun setelah TT 4
|
25 th/ seumur hidup
|
0 komentar:
Posting Komentar